SOAL KALIMAT
EFEKTIF
1.
Para hadirin
dipersilahkan untuk berdiri.
Seharusnya : Hadirin
dipersilahkan berdiri.
Alasan : penggunaan kata hadirin
sudah mewakili semua tamu yang hadir, sehingga tidak perlu menggunakan kata
‘para’.
2.
Kucing yang warna putih yang memakai kalung
itu kucing kakakku.
Seharusnya : Kucing warna putih
yang memakai kalung itu kucing kakakku.
Alasan : penggunaan kata konjungsi yang berulang-ulang.
Seharusnya hal tersebut tidak diperlukan.
3.
Para karyawan
melalukan aksi mogok kerja.
Seharusnya : Karyawan melakukan
aksi mogok kerja.
Alasan : penggunaan kata karyawan sudah mewakili
seluruh karyawan, sehingga penggunaan kata ‘para’ sudah tidak diperlukan.
4.
Bangunan
terminal di Salatiga diperlebarkan
untuk memperlancar keluar-masuknya kendaraan.
Seharusnya : Bangunan terminal di
kota Salatiga diperlebar untuk memperlancar keluar masuknya kendaraan.
Alasan : terdapat dua imbuhan hal
tersebut membuat kalimat menjadi rancu dan menjadi tidak efektif.
5.
Didalam
buah jeruk mengandung vitamin C.
Seharusnya : Di dalam buah jeruk
terkandung vitamin C.
Alasan : Kata di seharusnya
dipisah karena menunjukkan tempat dan kalimat tersebut merupakan kalimat yang
tidak memiliki subjek.
6.
Selain dari kerja, ia juga kuliah.
Seharusnya: Selain bekerja, ia
juga kuliah.
Alasan : penggunaan kata konjungsi yang tidak perlu.
7.
Banyak siswa-siswa yang melanggar tata tertib.
Seharusnya : Banyak siswa yang
melanggar tata tertib.
Alasan : menggunakan kata banyak sudah merujuk banyak
siswa.
8.
Shinta tidak
masuk sekolah, karena sinta sakit.
Seharusnya : Shinta tidak masuk
sekolah karena sakit.
Alasan : jika menggunakan tanda baca koma, tidak perlu
menggunakan kata karena.
9.
Banyak siswa-siswa saling pukul memukul pada
saat tawuran itu terjadi.
Seharusnya : Banyak siswa yang saling pukul memukul pada saat tawuran itu terjadi.
Alasan : kalimat tersebut tidak efektif. Kata banyak sudah mewakili siswa-siswa.
10.
Sudah saya kembalikan
buku itu.
Seharusnya : Buku itu sudah saya
kembalikan
Alasan : kalimat yang pertama
kurang tegas dan subjeknya kurang jelas.
11.
Siswa yang
berdiskusi dengan antusias.
Seharusnya : Siswa berdiskusi
dengan antusias.
Alasan : keberadaan kata ‘yang’ tidak memperjelas
predikatnya.
12.
Di Perpustakaan akan mengadakan rapat tahunan.
Seharusnya : Rapat tahunan akan
diadakan di Perpustakaan.
Alasan : keberadaan preposisi
tidak lmemperjelas subjek.
13.
Karena
Sita tidak dapat hadir di pertemuan.
Seharusnya : Sita tidak dapat
hadir di pertemuan.
Alasa : kata konjungsi tidak
dapat ditulis di awal kalimat.
14.
Pertemuan
itu tidak dapat saya hadiri.
Seharusnya : Saya tidak dapat
menghadiri pertemuan itu.
Alasan : negasi harus terdapat di
depan subjek, agar kalimat yang dihasilkan tidak rancu.
15.
Sejak dari kemarin saya belum makan.
Seharusnya : Sejak kemarin saya
belum makan.
Alasan : rancu karena terdapat
kata ‘dari’ yang seharusnya menunjukkan tempat.
16.
Penjelasan
itu saya kurang jelas.
Seharusnya : penjelasan itu bagi
saya kurang jelas.
Alasan : subjek ganda, sehingga
membuat kalimat tersebut rancu.
17.
Kepada
para karyawan diharap berkumpul di depan pabrik.
Seharusnya Para karyawan diharap
kumpul di depan pabrik.
Alasan : subjek tidak jelas,
karena adanya preposisi.
18.
Sungguh benar-benar sangat sulit soal ujian
itu.
Seharusnya : Sungguh sulit soal
ujian itu.
Alasan : terjadi redundasi pada
kalimat tersebut, kata ‘benar-benar’ sudah menunjukkan ‘sangat’.
19.
Dia memakai
topi warna hijau.
Seharusnya: dia memakai topi hijau.
Alasan : terjadi pemborosan kata.
20.
Tamu
undangan segera berdiri pada saat mereka
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Seharusnya : Tamu undangan segera
berdiri pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Alasan : terdapat dua subjek
dalam satu kalimat, sehingga kata ‘mereka’ harus dihilangkan.
Sumber :
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulis Karya
Ilmiah. UNNES PRESS : Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar