Senin, 28 Desember 2015

Contoh Soal Kalimat Efektif

SOAL KALIMAT EFEKTIF

1.              Para hadirin dipersilahkan untuk berdiri.
Seharusnya : Hadirin dipersilahkan berdiri.
Alasan : penggunaan kata hadirin sudah mewakili semua tamu yang hadir, sehingga tidak perlu menggunakan kata ‘para’.
2.              Kucing yang warna putih yang memakai kalung itu kucing kakakku.
Seharusnya : Kucing warna putih yang memakai kalung itu kucing kakakku.
Alasan :  penggunaan kata konjungsi yang berulang-ulang. Seharusnya hal tersebut tidak diperlukan.
3.              Para karyawan melalukan aksi mogok kerja.
Seharusnya : Karyawan melakukan aksi mogok kerja. 
Alasan :  penggunaan kata karyawan sudah mewakili seluruh karyawan, sehingga penggunaan kata ‘para’ sudah tidak diperlukan.
4.              Bangunan terminal di Salatiga diperlebarkan untuk memperlancar keluar-masuknya kendaraan.
Seharusnya : Bangunan terminal di kota Salatiga diperlebar untuk memperlancar keluar masuknya kendaraan.
Alasan : terdapat dua imbuhan hal tersebut membuat kalimat menjadi rancu dan menjadi tidak efektif.
5.              Didalam buah jeruk mengandung vitamin C.
Seharusnya : Di dalam buah jeruk terkandung vitamin C.
Alasan : Kata di seharusnya dipisah karena menunjukkan tempat dan kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak memiliki subjek.
6.              Selain dari kerja, ia juga kuliah.
Seharusnya: Selain bekerja, ia juga kuliah.
Alasan :  penggunaan kata konjungsi yang tidak perlu.
7.              Banyak siswa-siswa yang melanggar tata tertib.
Seharusnya : Banyak siswa yang melanggar tata tertib.
Alasan :  menggunakan kata banyak sudah merujuk banyak siswa.
8.              Shinta tidak masuk sekolah, karena sinta sakit.
Seharusnya : Shinta tidak masuk sekolah karena sakit.
Alasan :  jika menggunakan tanda baca koma, tidak perlu menggunakan kata karena.
9.              Banyak siswa-siswa saling pukul memukul pada saat tawuran itu terjadi.
Seharusnya :  Banyak siswa yang saling pukul memukul  pada saat tawuran itu terjadi.
Alasan :  kalimat tersebut tidak efektif.  Kata banyak sudah mewakili siswa-siswa.
10.          Sudah saya kembalikan buku itu.
Seharusnya : Buku itu sudah saya kembalikan
Alasan : kalimat yang pertama kurang tegas dan subjeknya kurang jelas.
11.          Siswa  yang berdiskusi dengan antusias.
Seharusnya : Siswa berdiskusi dengan antusias.
Alasan :  keberadaan kata ‘yang’ tidak memperjelas predikatnya.
12.          Di Perpustakaan akan mengadakan rapat tahunan.
Seharusnya : Rapat tahunan akan diadakan di Perpustakaan.
Alasan : keberadaan preposisi tidak lmemperjelas subjek.
13.          Karena Sita tidak dapat hadir di pertemuan.
Seharusnya : Sita tidak dapat hadir di pertemuan.
Alasa : kata konjungsi tidak dapat ditulis di awal kalimat.
14.          Pertemuan itu tidak dapat saya hadiri.
Seharusnya : Saya tidak dapat menghadiri pertemuan itu.
Alasan : negasi harus terdapat di depan subjek, agar kalimat yang dihasilkan tidak rancu.
15.          Sejak dari kemarin saya belum makan.
Seharusnya : Sejak kemarin saya belum makan.
Alasan : rancu karena terdapat kata ‘dari’ yang seharusnya menunjukkan tempat.
16.          Penjelasan itu saya kurang jelas.
Seharusnya : penjelasan itu bagi saya kurang jelas.
Alasan : subjek ganda, sehingga membuat kalimat tersebut rancu.
17.          Kepada para karyawan diharap berkumpul di depan pabrik.
Seharusnya Para karyawan diharap kumpul di depan pabrik.
Alasan : subjek tidak jelas, karena adanya preposisi.
18.          Sungguh benar-benar sangat sulit soal ujian itu.
Seharusnya : Sungguh sulit soal ujian itu.
Alasan : terjadi redundasi pada kalimat tersebut, kata ‘benar-benar’ sudah menunjukkan ‘sangat’.
19.          Dia memakai topi warna hijau.
Seharusnya: dia memakai  topi hijau.
Alasan : terjadi pemborosan kata.
20.          Tamu undangan segera berdiri pada saat mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Seharusnya : Tamu undangan segera berdiri pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Alasan : terdapat dua subjek dalam satu kalimat, sehingga kata ‘mereka’ harus dihilangkan.



Sumber :

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulis Karya Ilmiah. UNNES PRESS : Semarang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar